11. Kata Holofernes kepada Bagoas, pegawai yang mengurus semua keperluan peribadinya, “Pergilah mengajak wanita Ibrani yang kaulayani itu supaya datang ke khemahku untuk makan dan minum bersama-sama kami.
12. Sungguh memalukan untuk melewatkan kesempatan bermain cinta dengan wanita semacam itu. Kalau aku tak berhasil merayunya, nescaya aku akan ditertawakan.”
13. Lalu Bagoas meninggalkan Holofernes dan datang kepada Yudit. “Wanita manis,” katanya, “sudilah segera datang ke khemah panglima tinggi untuk minum-minum dan bersenang-senang seperti wanita-wanita Asyur yang tinggal di istana Raja Nebukadnezar. Ini suatu kehormatan besar.”
14. Jawab Yudit, “Saya tak layak menolak permintaan tuanku. Saya akan bergegas-gegas melakukan apa yang berkenan kepadanya. Hal itu akan menjadi kegembiraan saya selama saya hidup.”
15. Maka bangkitlah Yudit dan mengenakan pakaiannya yang paling indah. Hamba perempuannya pergi lebih dahulu dan membentangkan permaidani daripada bulu anak domba yang diperoleh Yudit dari Bagoas untuk tempat duduk pada waktu makan di hadapan Holofernes.
16. Yudit masuk ke dalam khemah lalu duduk di atas permaidani. Apabila melihat wanita itu, Holofernes terpesona dan tidak dapat menahan nafsunya untuk tidur bersama-samanya. Memang sejak hari pertama dia melihat wanita itu, dia mencari kesempatan untuk merayunya.