Matius 18:17-31 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

17. Kalau dia masih menolak mendengarkan saksi mata itu juga, beritahukanlah hal itu kepada semua jemaat. Dan kalau dia tidak mau juga menerima nasihat jemaat, biarlah semua saudara seiman menjauhkan diri dari dia— sebagaimana orang Israel tidak berhubungan dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah dan para penagih pajak.

18. Yang Ku-katakan ini benar: Setiap pintu yang jemaat kunci di bumi ini akan terkunci juga di surga, dan setiap pintu yang jemaat bukakan di bumi akan terbuka juga di surga.

19. Juga, Aku berkata kepadamu bahwa kalau dua orang atau lebih di antara kalian bersehati meminta sesuatu dalam doa, maka hal itu akan dilakukan oleh Bapa-Ku yang di surga.

20. Karena apabila dua atau lebih dari kalian berkumpul dan berdoa dengan alasan supaya nama-Ku dimuliakan, berarti Aku juga berada di situ di antara kalian.”

21. Lalu Petrus mendekati Yesus dan bertanya, “Tuhan, kalau saudara seiman saya terus melakukan kesalahan kepada saya, sampai berapa kali saya harus memaafkan dia? Apakah cukup tujuh kali?”

22. Jawab Yesus, “Tujuh kali? Bukan. Tujuh puluh tujuh kali? Bukan. Tetapi selalu memaafkan tanpa menghitung-hitungnya.

23. “Biarlah Aku menjelaskan kenapa Aku menjawab seperti itu: Keadaan di antara saudara-saudara seiman dalam kerajaan Allah adalah seperti cerita ini: Pada suatu hari ada seorang raja yang mau membereskan perhitungan uang yang dia pinjamkan kepada pegawai-pegawainya.

24. Waktu perhitungan itu dimulai, ada seorang pegawai yang mempunyai utang ratusan ribu kilogram emas. Dan pegawai itu dibawa menghadap raja.

25. Tetapi pegawai tersebut tidak mampu membayar utangnya. Jadi raja memerintahkan para tentaranya supaya pegawai itu, istrinya dan anak-anaknya serta semua hartanya dijual. Lalu uang hasil penjualan itu dipakai untuk membayar utangnya itu.

26. “Jadi pegawai itu sujud di hadapannya dan memohon, ‘Ya, Tuan, sabarlah dulu! Saya akan membayar semua utang saya!’

27. Hati raja pun tersentuh dan merasa kasihan kepadanya, sehingga dia dan keluarganya dibebaskan dan semua utangnya pun dihapuskan.

28. “Lalu apa yang terjadi dengan pegawai yang utangnya itu sudah dihapuskan? Dia pergi keluar dan bertemu dengan salah satu temannya sesama pegawai kerajaan yang berutang hanya seratus keping uang perak kepadanya. Dia menangkapnya, mencekiknya sambil berkata, ‘Bayar utangmu!’

29. “Temannya itu sujud dan memohon, ‘Ya, Tuan, sabarlah dulu! Saya akan membayar semua utang saya!’

30. “Tetapi dia tidak mau bersabar. Melainkan dia melaporkan temannya itu kepada hakim supaya dipenjarakan sampai teman itu melunasi semua utangnya.

31. “Waktu pegawai-pegawai yang lain melihat kejadian itu, mereka sangat sedih. Lalu mereka melaporkan kejadian itu kepada raja.

Matius 18