2 Tawarikh 28:1-16-17 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

1. Ahas menjadi raja pada usia 20 tahun, dan ia memerintah di Yerusalem 16 tahun lamanya. Ia tidak mengikuti teladan yang baik dari Raja Daud, leluhurnya, melainkan melakukan yang tidak menyenangkan hati Tuhan.

10. Dan sekarang orang-orang Yerusalem dan Yehuda hendak kalian jadikan hamba-hambamu! Tidakkah kalian tahu bahwa kalian pun telah berdosa terhadap Tuhan Allahmu?

11. Dengar! Para tawanan ini adalah saudara-saudaramu. Jadi, suruhlah mereka pulang. Kalau tidak, Tuhan akan marah dan menghukum kalian.”

12. Empat tokoh dari Israel, yaitu Azarya anak Yohanan, Berekhya anak Mesilemot, Yehizkia anak Salum, dan Amasa anak Hadlai, juga menentang tindakan tentara yang pulang itu.

13. Mereka berkata, “Jangan bawa tawanan-tawanan itu ke mari! Kita sudah berdosa terhadap Tuhan, dan dosa-dosa kita sudah cukup besar untuk dihukum. Sekarang kalian mau membuat sesuatu yang hanya akan menambah kesalahan kita.”

14. Maka prajurit-prajurit itu menyerahkan para tawanan dan barang-barang rampasan itu kepada rakyat dan pemimpin-pemimpin mereka.

15. Lalu keempat tokoh tersebut bangkit untuk mengurus para tawanan itu. Mereka membagikan pakaian dari barang rampasan itu kepada para tawanan yang memerlukannya. Mereka juga membagikan sepatu, makanan dan minuman. Para tawanan yang luka-luka diobati dengan minyak zaitun. Yang terlalu lemah untuk berjalan, dinaikkan ke atas keledai, lalu semua tawanan itu dibawa ke Yerikho, kota pohon-pohon kurma, supaya dapat pulang ke kampung halaman mereka di Yehuda. Setelah itu orang Israel pulang ke Samaria.

16-17. Orang-orang Edom mulai lagi menyerbu Yehuda dan menawan banyak orang. Karena itu Raja Ahas minta kepada Tiglat-Pileser, raja Asyur, supaya mengirim bantuan.

2 Tawarikh 28