3. Tuhan berkata kepadanya, “Doamu sudah Kudengar, dan dengan ini rumah yang telah kaudirikan ini Kunyatakan menjadi tempat khusus untuk beribadat kepada-Ku selama-lamanya. Aku akan selalu memperhatikan dan menjaga tempat ini.
4. Kalau engkau mengabdi kepada-Ku dengan tulus hati dan jujur seperti ayahmu Daud, dan engkau mentaati hukum-hukum dan perintah-perintah-Ku,
5. maka Aku akan menepati janji-Ku kepada ayahmu Daud bahwa anak cucunya turun-temurun akan selalu memerintah Israel.
6. Tetapi kalau engkau atau keturunanmu membelakangi Aku dan tidak taat kepada hukum-hukum dan perintah-perintah-Ku serta engkau menyembah ilah-ilah lain,
7. maka Aku akan mengusir umat-Ku Israel dari negeri yang telah Kuberikan kepada mereka. Aku juga akan meninggalkan rumah ini yang telah Kutetapkan menjadi tempat ibadat kepada-Ku. Di mana-mana orang Israel akan dihina dan ditertawakan.
8. Rumah ibadat ini akan menjadi suatu timbunan puing sehingga setiap orang yang lewat di situ akan terkejut dan ngeri. Mereka akan berkata, ‘Mengapa Tuhan berbuat begitu terhadap negeri dan rumah ini?’
9. Lalu orang akan menjawab, ‘Karena mereka meninggalkan Tuhan, Allah mereka, yang telah mengantar leluhur mereka keluar dari Mesir. Mereka menyembah ilah-ilah lain. Itulah sebabnya Tuhan mendatangkan bencana ini ke atas mereka.’ ”
20-21. Untuk kerja paksa itu Salomo mengerahkan orang-orang keturunan orang Amori, Het, Feris, Hewi dan Yebus. Mereka adalah orang-orang keturunan bangsa Kanaan yang tidak dapat dibunuh habis oleh orang Israel ketika mereka menduduki negeri itu. Sampai sekarang keturunan mereka masih menjadi hamba.
22. Orang Israel tidak dijadikan hamba oleh Salomo; mereka ditugaskan sebagai prajurit, perwira, panglima, komandan kereta perang, dan tentara pasukan berkuda.
23. Lima ratus lima puluh pegawai diserahi tanggung jawab atas orang-orang yang melakukan kerja paksa dalam berbagai proyek pembangunan Salomo.
24. Tanah di sebelah selatan Rumah Tuhan ditimbun oleh Salomo setelah istrinya, yaitu putri raja Mesir, pindah dari Kota Daud ke istana yang dibangun Salomo untuk dia.
25. Tiga kali setahun Salomo mempersembahkan kurban bakaran dan kurban perdamaian di atas mezbah yang telah didirikannya untuk Tuhan. Ia membakar juga dupa untuk Tuhan. Demikianlah Salomo menyelesaikan pembangunan Rumah Tuhan.
26. Untuk armadanya, Raja Salomo membuat kapal-kapal di Ezion-Geber, dekat Elot di pantai Teluk Akaba, wilayah Edom.
27. Raja Hiram mengirim awak-awak kapalnya yang berpengalaman untuk berlayar bersama awak-awak kapal Salomo.